Minggu, 14 September 2014

Rumah untuk Bersama

Katamu, esok adalah misteri

Esok.... sekumpulan kemungkinan

Kemungkinan-kemungkinan yang kelak menjadi nyata

Benar dik, esok adalah misteri

Kemungkinan bagi kita tak berpisah

Kemungkinan bagi kita tuk bertemu kembali

Selimut Tetangga

Dan malam ini kumasih terduduk sendiri berselimut sepi
Masih menanti untuk hari yang dulu kau janji
Tenanglah, kumasih bersabar menunggumu untuk pulang

Rintik Hujan

rintik hujan masih terdengar di telingaku, walau wujudnya tak nampak dihadapanku. Seakan tahu bahwa bumi ini telah menjadi demikian gersangnya. Dia datang menghempaskan diri pada tanah gersang yang kehilangan hidupnya itu.
Aku suka hujan yg jatuh kebumi, aku sering menutup mata dan membayangkan suara rintik hujan. Dalam suasana hening yg ada hanya suara deru nafasku dan butiran hujan yg bertabrakan dgn tanah yang keras. Dan sesekali suara kodok yang sedang berpesta.

Minggu, 11 Mei 2014

Assalamu’alaikum Bidadariku!

rencananya waktu itu mau diikutin lomba dikampus.. eh gk jadi karena sesuatu :3
sip.. silahkan di baca... saran dan komentar diharapkan... :nunduk:
warning: JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA ATAU TEMPAT ITU TIDAK DISENGAJA. -anggap aja saya emang suka nama kalian :3-
===========================================================

            Zahra masih terdiam, sudah 30 menitberlalu sejak dia duduk disamping jendela kamar, ditangannya nampak sebuahundangan yang masih belum terbuka. Sesekali dia menghela nafas pelan sambilmenatap keluar. Tapi dia tidak benar-benar melihat keluar, karena disana diahanya bisa melihat tiang jemuran. Tidak menarik. Ditatapnya undangan yangsedari tadi digenggamnya erat-erat. Zahra masih menimbang-nimbang untuk membacaundangan itu atau tidak. 45 menit berlalu, dia tersenyum kecil kemudian bangkitdari kursinya menuju meja belajar. Undangan itu disimpannya kedalam laci mejabelajar tanpa membacanya terlebih dahulu. Dia telah memutuskan untukmengabaikannya, dia tak ingin dirinya terluka.